GSI.COM//DHARMAS-SUMBAR- OLEH:PISAH RANA WALI MAHASISWA UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA, Ketika berbicara tentang sosok yang memengaruhi perjalanan hidup seorang anak perempuan,peran ayah sering kali terabaikan. Banyak orang berpikir bahwa figur ibu lebih penting dalam mendidik anak perempuan, tetapi sebenarnya, ayah memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membentuk kepribadian dan cara pandang anak perempuan terhadap dunia. Bagi saya, ayah adalah pemandu pertama yang mengajarkan tentang keberanian, rasa percaya diri, cinta yang sehat, dan bagaimana menghadapi tantangan hidup. Kehadiran ayah bukan hanya soal fisik, tetapi juga dukungan emosional yang sangat berarti.
Sebagai seorang anak perempuan, saya menyadari bahwa banyak hal penting yang saya pelajari pertama kali dari ayah. Ayah mungkin tidak selalu menasihati saya dengan kata-kata panjang, tetapi melalui tindakan dan sikapnya, saya mendapatkan banyak pelajaran hidup yang berharga. Menurut pendapat saya, kehadiran ayah sangat penting bagi perkembangan mental dan emosional anak perempuan. Bahkan, hubungan seorang anak perempuan dengan ayahnya dapat memengaruhi cara ia membangun hubungan dengan orang lain di masa depan.
Ayah Mengajarkan Kepercayaan Diri dan Keberanian
Salah satu hal yang paling saya ingat dari masa kecil adalah ketika ayah mengajarkan saya naik sepeda. Awalnya, saya sangat takut jatuh dan merasa tidak bisa melakukannya. Namun, ayah selalu berada di samping saya, menahan sepeda dan berkata, “Kamu pasti bisa!” Kalimat sederhana itu membuat saya merasa lebih percaya diri. Setelah beberapa kali mencoba, saya akhirnya berhasil mengayuh sepeda tanpa bantuan.
Dari pengalaman itu, saya menyadari bahwa dukungan ayah sangat penting dalam membangun kepercayaan diri anak perempuan. Ketika seorang ayah memberikan dorongan dan motivasi, anak akan merasa dihargai dan mampu menghadapi tantangan. Sebaliknya, jika seorang ayah tidak hadir atau jarang memberikan pujian, anak perempuan mungkin akan tumbuh dengan rasa ragu terhadap dirinya sendiri. Menurut saya, ayah adalah orang pertama yang memberi tahu anak perempuan bahwa ia mampu melakukan hal-hal besar dalam hidup.
Keberanian yang diajarkan oleh ayah juga tidak hanya dalam hal-hal sederhana seperti belajar naik sepeda. Ayah saya selalu mengajarkan untuk berani menghadapi kegagalan. Dia pernah berkata, “Dalam hidup, kamu pasti akan mengalami jatuh bangun. Tapi yang penting, kamu harus bangkit lagi.” Kalimat itu terus terngiang di kepala saya, terutama ketika saya menghadapi masa-masa sulit.
Pelajaran Tentang Cinta yang Sehat
Selain mengajarkan kepercayaan diri, ayah juga memiliki peran penting dalam memperkenalkan konsep cinta dan hubungan yang sehat. Saya belajar banyak dari cara ayah memperlakukan ibu. Ayah selalu menunjukkan rasa hormat dan perhatian kepada ibu, baik dalam tindakan kecil maupun besar. Misalnya, ayah tidak segan membantu ibu dalam pekerjaan rumah, mendengarkan cerita ibu dengan penuh perhatian, dan selalu menghargai pendapatnya.
Menurut saya, apa yang dilihat seorang anak perempuan dari hubungan orang tuanya akan membentuk cara ia memandang hubungan di masa depan. Jika seorang ayah memperlakukan ibu dengan baik, anak perempuan akan belajar bahwa ia berhak mendapatkan perlakuan yang sama dari pasangan hidupnya nanti. Sebaliknya, jika ayah memperlakukan ibu dengan kasar atau tidak peduli, anak mungkin akan tumbuh dengan pemahaman yang salah tentang cinta.
Dalam pandangan saya, ayah mengajarkan anak perempuan untuk menghargai dirinya sendiri. Ayah yang memberikan kasih sayang tanpa syarat akan membuat anak merasa bahwa dirinya berharga dan layak dihargai. Ini akan memengaruhi cara anak perempuan menjalin hubungan dengan orang lain di masa depan. Anak yang tumbuh dengan figur ayah yang baik cenderung memiliki ekspektasi yang sehat dalam hubungan, baik dengan teman, keluarga, maupun pasangan.
Ayah Sebagai Pemandu dalam Menghadapi Tantangan
Saya percaya bahwa peran ayah sangat penting dalam membimbing anak perempuan menghadapi tantangan hidup. Kehidupan tidak selalu berjalan mulus, dan setiap orang pasti akan menghadapi kegagalan dan kekecewaan. Dalam situasi seperti itu, kehadiran ayah sangat berarti.
Ketika saya mengalami kekecewaan atau kegagalan, ayah selalu ada untuk memberikan dukungan. Dia tidak banyak bicara, tetapi kehadirannya cukup membuat saya merasa tenang. Ayah mengajarkan saya untuk tidak takut menghadapi masalah dan selalu mencari solusi. Menurut saya, pelajaran seperti ini sangat penting bagi perkembangan mental anak perempuan.
Seorang ayah yang mengajarkan anaknya untuk tidak mudah menyerah akan membentuk anak menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri. Ketika anak menghadapi kegagalan, ayah yang memberikan motivasi akan membuat anak belajar bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan bukan akhir dari segalanya.
Kesimpulan
Bagi saya, ayah adalah pemandu pertama yang memperkenalkan nilai-nilai kehidupan. Dia mengajarkan saya tentang kepercayaan diri, cinta yang sehat, dan bagaimana menghadapi kegagalan dengan keberanian. Kehadiran ayah dalam kehidupan seorang anak perempuan sangat penting karena memberikan rasa aman, dukungan emosional, dan teladan yang baik.l
Menurut pendapat saya, banyak anak perempuan yang mungkin jarang mengungkapkan rasa terima kasih kepada ayah mereka. Namun, saya yakin bahwa setiap pelajaran yang diajarkan oleh ayah akan terus kita bawa dalam setiap langkah kehidupan kita. Figur ayah mungkin terlihat sederhana dan biasa saja, tetapi perannya sebagai pemandu pertama akan selalu diingat sepanjang hidup.
Bagi saya, ayah bukan hanya sosok yang saya hormati, tetapi juga seseorang yang membentuk saya menjadi pribadi yang percaya diri dan siap menghadapi tantangan hidup. Tanpa sosok ayah, mungkin saya tidak akan menjadi diri saya yang sekarang. Itulah mengapa saya percaya bahwa ayah adalah pemandu pertama yang sangat berharga bagi kehidupan seorang anak perempuan.***
