GSI.COM//JAMBI– Dugaan Kuat Raibnya Dana Desa senilai ratusan juta rupiah di Desa Ladang Panjang, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, menjadi misteri yang hingga kini masih menjadi tanda tanya besar di tengah masyarakat. Jum’at (18/07/2023).
Peristiwa yang terjadi pada tahun 2019 itu kembali mencuat ke publik, Kamis (17/07/2025), setelah sejumlah warga mempertanyakan transparansi dan kejelasan penanganan kasus tersebut.
Menurut salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, dana tersebut diperuntukkan untuk pembayaran honor perangkat desa, termasuk Kadus, RT, dan anggota BPD. Ia menilai alasan kehilangan uang di atas sepeda motor tidak masuk akal.
“Kalau menurut saya, nggak masuk di akal uang sebanyak itu ditinggalin di motor. Orang gila pun belum tentu ninggalin uangnya begitu saja,” ujarnya sumber dengan nada geram.
Hal yang sama disampaikan juga tak ingin disebutkan namanya menyebutkan, uang yang hilang tersebut untuk gaji honorer, pegawai desa seluruhnya seperti RT dan sebagainya benar-benar tidak masuk akal.
Menurut keterangan bendahara, katanya, dalam perjalanan telah dibuntuti setelah melihat di CCTV. Kata bendara setelah kehilangan melapor ke Polsek dan juga melapor ke Polsek Jambi selatan, ada pula mengatakan sudah lapor walikota, ini benar-benar gak masuk akal, kan begitu” Tuturnya.
Lanjutnya warga, disatu sisi menyangkut uang negara, mereka mengadakan rapat lalu dimintai keterangan yang punya hak yaitu yang menerima gaji honorer, bahwa ini musibah.
Kami selaku masyarakat, hanya meduga dan merasa tidak yakin, bukan menuduh, terkait masalah uang yang hilang itu,” Disatu sisi juga Kades tidak transparan,” Ujarnya warga.
Tim pencari fakta kemudian menelusuri langsung ke Kantor Desa Ladang Panjang untuk meminta klarifikasi dan ditemui Sekdesnya.
Sekretaris Desa (Sekdes) menjelaskan, uang yang hilang sekira seratus juta lebih pada tahun 2019, Kades bersama Bendahara mengambil uang dari bank untuk bayar pembayaran honor ke sejumlah perangkat.
Lanjut Sekdes Setelah itu mampir beli amplop. Tas berisi uang ditaruh di depan motor. Kejadiannya di Simpang Ahok, saat sedang fotokopi. Motor di parkir dan Kades tunggu di luar,” jelas Sekdes dengan tegas.
Lain halnya pengakuan Bambang Kaur Keuangan Desa memberikan keterangan lebih rinci mengenai kejadian tersebut.
Begini ceritanya, Kami ambil uang di Bank Sembilan, senilai sekitar Rp 300 juta. Saat mampir beli amplop, kami ngecek di CCTV menunjukkan ada yang membuntuti kami sejak awal.
Setelah masuk ke toko, pelaku langsung beraksi, semua yang ada di motor raib. Peristiwa ini kami laporkan ke Polsek Jambi Selatan,” ujar Bambang.
Lebih lanjut, Bambang mengaku bahwa setelah insiden tersebut, pihak desa menggelar rapat bersama seluruh penerima honor.
“Kami sepakat menganggapnya sebagai musibah. Para penerima—termasuk RT, BPD, dan perangkat desa—sudah ikhlas. Tanda tangan pertanggungjawaban sudah dilakukan, dan masalah ini telah dimusyawarahkan dalam Musdes. Jadi, tolong jangan buka koreng lama kami yang sudah sembuh,” kata Bambang dengan nada kesal.
Setelah usai mendengar keterangan dua sumber tadi, Tim pencari fakta mendatangi Polsek Jambi Selatan untuk meminta konfirmasi atas laporan kehilangan uang tersebut. namun sepertinya fakta berkata lain
“Kami butuh surat laporan resmi untuk melacak penyidiknya. Kalau benar ada laporan, dari Aparat desa terkait raibnya dana tersebut. Pinta para tim pencari fakta.
Tapi jawaban yang kami terima tidak sesuai dengan keterangan Bambang.
” Jika benar ada kehilangan silakan pelapor datang ke sini untuk pembuktiannya,” ujar salah satu anggota polisi.
Tak berhenti sampai di situ, pada Selasa (15/07/2025) sekitar pukul 10.07 WIB, awak media mencoba menghubungi chat WA Kepala Desa Ladang Panjang, Amdi, melalui WhatsApp untuk mengklarifikasi status dana tersebut.
Setelah itu Tim pencari fakta mengklarifikasi ke Kades terkait dana tersebut, dengan spontang berkata, ” ini kan bukan uang negara, ini hanya uang SILPA.
Dan kami sudah buat berita acara dan rembuk bersama ketua RT di kantor Camat terkait dana Raib yang Nilainya sekitar 290 juta, termasuk Laptop, ” Kata Kades Amdi melalui sambungan telpon WhatsApp. Sembari menambahkan, tidak usah diungki-ungkit lagi lagi, ini sudah selesai, ” Tapi kau ada yang kurang senang temui saya, nanti saya bayar, ” Ujar Kades Amdi dengan nada yang ♥tidak bersahabat.(***)