GSI.COM//SUMBAR- Sinta Citra Raidatul Nikmah NIM : 2405011035 Program Studi :SI Manajemen Semester 1 ( Satu ) Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia dengan dosen pengampu Bapak Dr. Amar Salahuddin, M.Pd
Menulis? Apa sih itu menulis. Menulis adalah suatu kegiatan menuangkan semua huruf
ataupun kosa kata yang ada dipikiran kita dan kemudian kita tuangkan kedalam sebuah bentuk
kalimat ataupun paragraf. Menulis adalah sebuah kegiatan yang sangat bagus sekali karena
dengan menulis kita bisa mengetahui seberapa banyak kosa kata yang ada dipikiran kita dan
ada berapa banyak huruf yang bisa kita rangkai menjadi sebuah kalimat dan paragraf. Dulu
orang-orang sangat gemar menulis, karena mereka dulu selalu meluangkan waktu mereka
untuk menulis. Mereka mempunyai buku harian dimana buku tersebut berisi berbagai macam
perasaan mereka, kegiatan mereka, dll. Ada masanya saat mereka merasa malu untuk
mengungkapkan apa yang mereka rasakan dan mereka merasa tidak enak dengan apa yang
ingin mereka katakan pada orang lain, mereka pasti akan menulis hal tersebut didalam buku
harian milik mereka tersebut. Saat mereka merasa jatuh cinta dengan seseorang akan tetapi,
mereka merasa malu untuk mengungkapkannya, dan mereka merasa marah kepada orang lain,
kemudian merasa tidak suka dengan orang tesebut, mereka pasti akan menulis itu semua dibuku
harian tersebut. Tapi sayangnya sekarang sudah berubah karena adanya perkembangan
teknologi orang-orang lebih memilih mengungkapkan itu semua di dalam sebuah aplikasi yang
modern yaitu seperti whatsapp, instagram, facebook dan masih banyak lagi. Padahal menulis
memiliki banyak manfaat yaitu dengan menulis kita bisa terampil menggunakan kosa kata, dan
bahasa. Selain itu kita juga dapat menorehkan semua ide dan gagasan yang kita miliki.
Tetapi dengan perkembangan teknologi seperti sekarang ini yang benar-benar
berkembang sangat pesat dan berhasil menguasai seluruh dunia. Mereka mulai lupa dengan
kebiasaan lama mereka yaitu menulis. Sekarang mereka lebih senang bermain sebuah game
online yang ada di dalam smartphone. Selain bermain game mereka juga lebih senang
membuat postingan instagram, konten tiktok, dan konten youtube, daripada mereka
mengeksplor diri mereka melalui tulisan yaitu dengan menulis sebuah cerpen ataupun membuat
puisi. Memang hal ini sangat bagus juga untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan
mereka. Karena dengan membuat konten-konten tersebut akan membuat mereka berfikir
bagaimana caranya agar konten tersebut menarik dan dapat dilihat banyak orang serta
mendapatkan hasil dari konten tersebut. Tetapi, karena hal ini orang-orang menjadi malas
dalam menulis.
Perkembangan teknologi juga berdampak pada sistem pendidikan di Indonesia. Seperti
halnya dalam sistem pembelajaran yang mulai mengikuti perkembangan zaman. Seperti
sekarang media pembelajaran tidak hanya dari sebuah buku saja akan tetapi bisa dari sebuah
video, gambar, dan sekarang belajar dapat menggunakan sebuah aplikasi yaitu zoom meeting.
Dulu mungkin sudah ada metode pembelajaran seperti ini namun, belum begitu diminati
banyak orang seperti sekarang. Teknologi juga mempengaruhi tenaga pendidik seperti guru dan,dosen.
Dalam proses pembelajaran guru dan dosen adalah salah satu sumber daya manusia yang memegang peranan penting akan keberhasilan dan kefektifan sebuah pendidikan. Keberhasilan seorang tenaga pendidik dalam menyampaikan suatu materi pelajaran, tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menguasai materi yang akan disampaikan. Akan tetapi, ada faktor-faktor lain yang harus dikuasainya sehingga ia mampu menyampaikan materi secara profesional dan efektif. Faktor-faktor tersebut sudah diatur dalam UndangUndang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 Bab IV Bagian Kesatu Pasal 10 yakni, “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi padagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.” Kompetensi-kompetensi tersebut dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2007.
Kemudian semenjak adanya pandemi covid 19, semua sistem pembelajaran dan cara mengajar sudah benar-benar berubah. Karena pandemi ini melanda indonesia pada tahun 2020 dimana seharusnya kegiatan belajar mengajar ini dilakukan seperti biasa yaitu dengan cara tatap muka namun, karena keadaan pandemi ini terpaksa semua kegiatan belajar mengajar harus dilakukan dengan sistem daring (dalam jaringan ). Pandemi ini membuat para pelajar berubah karena, keadaan ini memaksa seorang anak kecil yang seharusnya belajar di kelas bertemu teman-teman mereka bermain bersama untuk tumbuh kembang mereka. Tetapi karena keadaan ini mereka harus diam di rumah dan hanya bermain headphone saja, karena mereka belajar menggunakan alat tersebut. Walaupun sekarang keadaan di indonesia sudah kembali normal, akan tetapi hal yang terjadi saat pandemi itu sudah menjadi kebiasaan sekarang. Anakanak kecil sekarang lebih senang bermain headphone di rumah dan bermain aplikasi game online di headphone tersebut, daripada bermain di luar rumah mengeksplor diri dengan temanteman mereka. Mungkin, masih ada yang mau bermain dengan teman-teman mereka daripada bermain headphone akan tetapi, jumlahnya dapat dihitung dan tidak banyak. Dan sekarang anak kecil jarang sekali menulis mungkin mereka hanya menulis di sekolah saja, saat sudah dirumah mereka sudah jarang sekali membuka buku apalagi menulis, yang mereka buka hanyalah headphone. Yang mereka ingat-ingat bukan lagi mata pelajaran tetapi, yang mereka ingat hanyalah bermain headphone.
Padahal menulis itu sangatlah penting untuk kita seperti judul diatas menulis adalah jendela jiwa karena dengan menulis kita bisa terampil dalam memilih kata, memilih huruf dan terampil dalam menyusun sebuah kalimat. Dan kemudian mengeksplorasi diri melalui tulisan, karena dengan menulis kita bisa menceritakan apapun yang kita mau. Kita bisa menceritakan tentang diri kita sendiri, orang lain, orang tua kita, keluarga, saudara, dan masih banyak lagi.Lagi pula menulis bukanlah sebuah bakat yang tidak ada gunanya, akan tetapi menulis adalah sebuah prestasi yang luar biasa salah satu mahasiswi Universitas Dharmas Indonesia telah membuktikannya. Yaitu saudari Silvia Andriani mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia beliau berhasil mendapatkan juara satu pada Festival Mursal Esten V tahun 2020 cabang lomba menulis esai yang diselenggarakan jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang. Beliau berhasil membuktikan bahwa menulis itu asik dan tidak kalah asik dengan bermain game.
Oleh karena itu, mari kita mulai lagi kebiasaan lama kita yaitu menulis. Karena menulis itu memiliki banyak manfaat yang bisa kita dapatkan. Semoga dengan membaca opini ini kita semua dapat lebih rajin lagi menulis. Dan semoga pendidikan di indonesia juga lebih maju lagi kedepannya tetapi tidak meninggalkan kebiasaan lama di masa lampau yaitu MENULIS.
DAFTAR PUSTAKA
Rifdah, S. N., & Rizkiani, A. (2022). Pengaruh Media Video Terhadap Kemampuan Menulis
Teks Prosedur Siswa Kelas XI SMK Kebon Jeruk. Metamorfosis Jurnal Bahasa
Sastra Indonesia dan Pengajarannya, 45-54.
Rohilah. (2018). Pengaruh Penguasaan Kosakata dan Metode Karyawisata Terhadap
Keterampilan Menulis. Jurnal Membaca Bahasa & Sastra, 51-64.