GSI.COM// Veny Juliana Saputri NIM: 2405011028 Prodi: S1 Manajemen Semester : 1 (satu)Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia dengan dosen pengampu Dr. Amar Salahuddin, M. Pd,
Haruskan kita sedih terhadap rendahnya minat membaca dikalangan remaja milenial indonesia saat ini ? tentu saja, karena membaca adalah suatu tindakan memahami sesuatu yang dibaca agar kita mengerti akan ilmu pengetahuan dan informasi yang sangat bermanfaat. Sejak zaman purba berakhir, kita telah mengenal tulisan, huruf dan angka. Beberapa tulisan sudah dipublikasikan mengenai perjuangan bangsa dan pemberontakan untuk upaya merebut kemerdekaan. Surat kabar adalah bukti resmi dahulu bahwa Indonesia pernah berjuang untuk membaca. Informasi – informasi penting disebar memalui surat kabar. Namun perlu diam – diam untuk membacanya. Hal tersebut terjadi karena ketakutan akan hukuman yang dilakukan koloni Belanda. Mengapa di zaman reformasi sekarang, saat kita sudah bebas bersuara, bebas bertindak, bebas melakukan apapun tetapi, seakan – akan kita menutup kebiasaan tersebut. Seharusnya di usia remaja minat membacanya harus meningkat, karena pada masa ini seharusnya rasa ingin tahu tentang hal lain atau hal baru sangat tinggi namun mereka malas untuk membaca. Pada saat ini kalangan remaja milenial Indonesia menganggap remeh tentang membaca, karena sebagian besar dari mereka berasumsi bahwa membaca adalah kegiatan yang membosankan.Di era milenial ini remaja Indonesia lebih suka menonton video dari pada membaca.
Faktanya UNESCO menyebut indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya diangka 0,001% atau dari 1.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang rajin membaca. Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (kemenkominfo) dalam laman resminya juga pernah merilis hasil riset bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Padahal Indonesia mempunyai banyak sekali tokoh – tokoh penulis yang profesional dan juga karya – karya buku mereka yang sangat berbobot. Pada era digital saat ini membaca tidak harus menggunakan buku, kita bisa memanfaatkan handphone atau komputer yang kita punya untuk mengakses tulisan – tulisan para tokoh penulis profesional Indonesia. Seharusnya kita perlu malu kepada Negara – Negara lain diluar sana seperti Finlandia yang menduduki peringkat pertama paling literat atau terpelajar di dunia,yang para penduduk dan remaja milenial nya gemar sekali membaca dalam situasi apapun sekalipun itu mereka sedang di dalam perjalanan. Namun kata malas masih terlintas di benak kita. Sebagian besar remaja milenial saat ini salah memanfaat handphone dan komputer yang mereka punya, mereka memilih bermain media sosial ataupun game online. Sejatinya, sosial media dan seluk – beluknya adalah perusak terhebat jika tidak digunakan sesuai dengan semestinya. Hal itu terjadi karena mereka mempunyai asumsi bahwa membaca itu hanya melihat tulisan dan tidak ada gambar ataupun animasi yang dapat mengurangi rasa bosan saat membaca. Walau begitu kita masih bisa bebenah dan belajar banyak dari Negara Finlandia yang sudah terkenal menduduki peringkat terbaik pendidikan di dunia.
Membaca memiliki banyak sekali manfaat yaitu dapat menstimulasi mental, dapat mengurangi tress, menambah wawasan dan pengetahuan, dapat menambah kosakata, dapat meningkatkan kualitas memori, melatih keterampilan untuk berfikir dan menganalisis, dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi, melatih untuk dapat menulis dengan baik, dapat memperluas pemikiran seseorang, dapat meningkatkan hubungan sosial, dan dapat membantu kita untuk terhubung dengan dunia luar. Pada dasarnya, tujuan seseorang membaca itu tidak lain untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkannya dan untuk kesenangan semata. Tujuan membaca yang jelas akan meningkatkan pemahaman seseorang terhadap bacaan. Dalam hal ini, ada hubungan erat antara tujuan membaca dan kemampuan membaca seseorang. Oleh sebab itu, seorang pembaca yang memiliki tujuan yang jelas akan mudah memahami isi bacaan, karena ia akan fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai. Malas membaca menyebabkan banyak sekali dampak negatif contohnya kurang wawasan seseorang yang malas membaca akan memiliki wawasan dan pengetahuan terbatas, kurang percaya diri, mempunyai pola pikir yang dangkal, tidak mempunyai banyak kreatifitas, sulit berkomunikasi karena minimnya pengetahuan, dan juga sulit bersaing karena seseorang yang malas membaca akan tidak percaya diri ketika berhadapan dengan orang lain. Banyak sekali upaya yang harus dilakukan agar kita tidak malas lagi untuk membaca yang pertama yaitu meyakinkan diri sendiri, niatkan dalam hati dan menguatkan tekad untuk melawan rasa malas. Perlu diketahui bahwa dengan membaca kita dapat menggenggam dunia, dengan membaca kita dapat memahami dunia dan seisinya. Seseorang yang sukses terlahir dari kebiasaan membaca, banyak tokoh – tokoh besar Indonesia yang berhasil menaklukan dunia adalah mereka yang gemar membaca dalam keadaan dan situasi apapun.
DAFTAR PUSTAKA
Indrasari, Y. (2024, April Selasa). UNESCO sebut minat baca orang Indonesia masih rendah. Retrieved Januari Kamis, 2025, from RRI.co.id: https://www.rri.co.id/daerah/649261/unesco-sebut-minat baca-orang-indonesia-masih-rendah
Pujiati. (2023, maret Selasa). 8 Negara dengan Literasi Tertinggi di Dunia, Indonesia ke Berapa. Retrieved Januari 2, 2025, from Penerbit Deepublish: https://penerbitdeepublish.com/negara-dengan-literasi-tertinggi/amp/S